Kamis, 28 Juni 2018

6 Penyebab Terjadinya Kegagalan dalam Bisnis 

Dalam menjalankan bisnis pasti ada keuntungan dan kerugian, juga ada kesuksesan dan kegagalan. Kegagalan dalam bisnis adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh semua pelaku bisnis. Tidak ada pengusaha atau pelaku bisnis yang menginginkan sebuah kegagalan dalam menjalankan sebuah bisnis. Tapi tahukah Anda, tanpa disadari kegagalan dapat terjadi karena beberapa penyebab. Apa saja yang dapat menjadi penyebab kegagalan bisnis? Temukan jawabannya di bawah ini.

1. Perencanaan yang Kurang Matang 

Dalam menjalankan bisnis, perencanaan adalah hal penting yang harus dilakukan pertama kali. Rencana bisnis tidak perlu sempurna, namun harus tepat dan dipikirkan secara matang. Dengan melakukan perencanaan, Anda dapat menentukan bagaimana bisnis Anda mencapai tujuannya. Perencanaan juga dapat dipakai sebagai alat pengendalian kegiatan operasional perusahaan. Dengan adanya sebuah rencana, Anda juga dapat memilih dan menetapkan apa saja kegiatan yang diperlukan dan tidak diperlukan, serta melakukan seluruh kegiatan secara teratur sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan. Jika perencanaan bisnis tidak dipikirkan dengan matang, hal ini akan berdampak langsung pada kegiatan operasional bisnis yang mengakibatkan kegagalan bisnis.

2. Takut Mengambil Risiko  

Setiap kegiatan pasti memiliki sebuah risiko, salah satunya kegiatan bisnis. Banyak pengusaha yang gagal menjalankan bisnis karena takut mengambil risiko, misalnya risiko dalam menghadapi persaingan, risiko dalam masalah keuangan, dan lain sebagainya. Jika Anda termasuk salah satu pengusaha yang takut mengambil risiko, berarti mental Anda belum siap menjadi seorang pengusaha. Kenyataannya, kebanyakan orang sukses adalah mereka yang berani mengambil risiko. 

3. Tidak Berani Mencoba

Mencoba hal-hal baru tentu dapat memberikan suatu ide baru dalam menjalankan sebuah bisnis. Namun, banyak pengusaha yang telah nyaman berada di zonanya, sehingga tidak berani mencoba hal baru. Padahal orang yang sukses adalah orang yang mencoba hal baru. Jika Anda berani mencoba dan terus berusaha, tidak ada kata tidak mungkin dalam sebuah bisnis, namun jika Anda tidak mulai mencoba, sudah pasti Anda tidak akan pernah berhasil. Dengan berani mencoba, Anda sama dengan telah membuat suatu kemajuan dalam sebuah bisnis. Jadi, mulai sekarang hilangkan rasa ketakutan Anda, dan buang rasa khawatir akan sebuah kegagalan. 

4. Mudah Menyerah

Setelah Anda mencoba untuk memulai hal-hal baru untuk mengembangkan bisnis, jangan cepat menyerah ketika kegagalan datang. Menyerah dengan mudah akan membuat Anda semakin dekat dengan kegagalan. Jadi, cobalah untuk terus berusaha dan bersemangat untuk mewujudkan sesuatu hal yang ingin dicapai oleh bisnis Anda, dan jangan pernah berhenti di tengah jalan. Dengan berhenti di tengah jalan, Anda sama saja telah menyianyiakan segala sesuatu yang telah Anda lakukan. Tanamkan dibenak Anda bahwa kegagalan adalah hal wajar, dan setiap orang sukses pasti pernah mengalami kegagalan. 

5. Terlalu Terburu-buru

Banyak pengusaha yang mengalami kegagalan karena terburu-buru dalam menjalankan sebuah bisnis, misalnya terburu-buru dalam mengembangkan bisnis. Perlu diingat, segala sesuatu yang dilakukan dengan terburu-buru biasanya akan membawa hasil yang kurang baik. Jadi, sebelum membuat keputusan atau melakukan sesuatu, cobalah pikirkan dengan baik dan buat rencana dengan matang. Dengan begitu, risiko kegagalan dalam bisnis akan berkurang dan keuntungan pun akan segera datang. 

6. Tidak Percaya Diri

Hal ini biasanya akan dialami ketika otak Anda dipenuhi dengan pikiran negatif. Tidak percaya diri biasanya akan menyebabkan rasa takut ketika Anda harus mengambil sebuah keputusan atau menyerah ketika mengalami kegagalan. Dengan rasa tidak percaya diri, Anda sama dengan melewatkan kesempatan yang datang kepada Anda. Untuk mengurangi risiko kegagalan, cobalah untuk percaya bahwa Anda bisa meraih kesuksesan dan percaya bahwa semua keputusan yang Anda pilih adalah keputusan terbaik yang pernah Anda ambil.  

 

Sumber : 

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/6-penyebab-terjadinya-kegagalan-dalam-bisnis

 

 

 

 

 

9 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba – Untukmu Anak Muda yang Ingin Merintis Usaha

Sebagai anak muda, pasti kamu pernah memiliki keinginan untuk menjalankan bisnis. Sayangnya, dulu kepercayaan dirimu belum seperti sekarang. Sedangkan saat ini, kamu ingin memulainya tapi masih bingung jenis usaha apa yang tepat dijalankan sebagai pemula.
Untuk awal kamu dapat memulai dari hal-hal yang kamu sukai dulu, misalnya aja kamu suka bikin kue. Nah, kamu bisa nih melanjutkannya dengan menerima pesanan dari mulut ke mulut. Awalnya sih pasti kamu memberikan contoh kue buatanmu kepada orang sekitar, tapi selanjutnya bisnis bisa berjalan lho. Apalagi sekarang ini dunia udah digital, jadi cara pemasaranmu bisa semakin luas dan berkembang.

1. Sekarang ini lagi hits banget jualan di online shop. Kamu bisa menjual produk pakaian, casing ponsel, dan barang-barang lainnya hanya dengan satu klik aja.

 E-commerce saat ini udah merajalela. Banyak banget website online yang bisa menjadi pilihanmu untuk memasarkan produk jualan. Barang-barang seperti pakaian, hijab, topi, sepatu, casing ponsel, bahkan makanan dan minuman buatanmu pun bisa. Tinggal bagaimana kamu aja memanfaatkan fitur yang tersedia pada website online dan media sosial agar produkmu semakin berkembang.

2. Menjadi reseller barang juga bisa kamu lakukan. Toh, dengan menjual produk-produk lain akan banyak ilmu yang bisa kamu pelajari.

Sebagai pemula, kamu memang belum memiliki banyak pengalaman untuk berbisnis. Untuk itu, mencoba menjadi reseller dulu nggak ada salahnya kok. Meskipun produk yang dijual adalah produk orang lain, justru ilmu pemasaran dan lainnya kamu dapatkan lho. Misalnya aja menjadi reseller kosmetik dari suatu merek, nah kamu bisa tahu nih jenis produk kosmetik apa yang lagi digemari dan diinginkan oleh konsumen.
Kalau kamu lagi memasarkan kosmetik lipstik, ternyata jenis lipstik yang kamu jual itu udah pasaran. Dari ucapan mereka, kamu jadi tahu kalau saat ini lagi tren lipstik matte yang berwarna agak nude gitu. Dengan demikian, menjadi reseller membuatmu lebih dekat ke mereka lho dan kamu jadi lebih paham apa yang diinginkan konsumen sebenarnya.

3. Kalau kamu gemar masak, gak ada salahnya menyalurkan hobimu untuk berbisnis. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat dapat kamu lakukan.

Mungkin kamu gatal untuk langsung mempunyai bisnis dengan skala besar. Sayangnya, sebagai pemula modal yang kamu miliki masih kurang mencukupi. Uangmu masih segitu-gitu aja untuk memulainya. Oleh karena itu, mulailah dari yang kecil dulu dan lihat konsumennya. Oh iya, mulai dari hal kamu sukai itu justru cara amannya lho.
Misalnya kamu memang hobi memasak nih dan paling gemar membuat kue kering. Kamu bisa membawa hasil kue keringmu ke teman-teman untuk dicicipi. Kalau respon mereka bagus, pemasaran dari mulut ke mulut bisa berjalan dengan baik. Apalagi kalau kamu berani mengembangkannya di dunia maya, dijamin pasti semakin meluas pelanggamu. FYI, kalau bisnis udah meluas, kamu akan butuh tenaga lain untuk menyelesaikan pesanan kue keringmu.

4. Kalau lingkungan tempat tinggalmu berada di dekat kontrakan atau kos-kosan, kamu bisa nih mencoba usaha laundry. Pasti ada aja deh pelanggannya.

Usaha laundry memang susah-susah gampang. Kenapa? Karena kamu tinggal menyediakan mesin cuci, setrika, dan jemuran aja sebagai peralatan utamanya. Namun, ketelitian dan kerapihanmu saat menyetrika dan melipat pakaian juga diperlukan. Jangan sampai salah memberikan pakaian ke pelanggan ya karena mereka bisa aja langsung kecewa. Selain itu kamu juga harus benar-benar memikirkan limbah deterjen yang nantinya akan kamu hasilkan. FYI, bisnis laundry paling ampuh kalau kamu membukanya di sekitar kos-kosan dan kontrakan.

5. Entah seberapa sibuknya para mahasiswa S1 maupun S2, bahkan S3, kamu bisa menyalurkan bakat mengetik cepatmu untuk membuka jasa pengetikan. Biasanya dibayar per halaman, kan lumayan.

 Kadang, rasa malas atau kesibukan membuat para mahasiswa atau akademisi lainnya enggan mengetik. Padahal, hal itu merupakan salah satu yang mudah dilakukan lho. Oleh karena itu, nggak ada salahnya kamu memanfaatkannya untuk membuka jasa pengetikan. Biasanya sih dibayar perhalaman, lumayan kan pemasukannya?

6. Kamu yang kreatif mungkin sering membuat berbagai kerajinan tangan menjadi sesuatu yang unik dan lucu. Nah, harus banget deh mencoba kepandaianmu ini untuk berbisnis.

Karena barang yang dijual adalah hasil kerajinan tangan, pasti memiliki keunikan tersendiri dibanding produk-produk lainnya yang sejenis. Misalnya aja aksesoris jilbab (bros, pin, peniti, jarum pentul), gelang, kalung, cincin, bahkan hiasan yang bisa dipajang di rumah.
Sama seperti makanan, kamu bisa memulainya dari mulut ke mulut kok. Setelahnya, baru deh dipasarkan secara luas melalui dunia maya. Kamu juga bisa melakukan kerjasama ke berbagai toko untuk menjual produk-produkmu. Kalau begini, biasanya sih sistem bagi hasil berlaku atau produkmu dibeli dan diberikan nama dengan nama tokonya.

7. Yang punya kamera (semacam DSLR) tapi sering dianggurin, sayang banget kalau gak dimanfaatkan untuk berbisnis. Kamu bisa lho menerima order sebagai fotografer.

Punya studi foto memang membutuhkan modal yang cukup besar. Peralatannya yang menguras isi kantong membuatmu berpikir 2 kali untuk mewujudkannya. Untuk itu, kamu bisa nih memulainya dengan menjadi fotografer kecil-kecilan dulu. Misalnya aja membuka jasa fotografi untuk prewedding atau buku tahunan sekolah. Lumayan lho penghasilannya dan pemasarannya dari langkah seperti ini.

8. Ingin usaha yang gak cuma kamu aja pekerjanya? Kamu bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan mengajak teman-teman memberikan les privat.

Hingga saat ini, guru privat masih digandrungi oleh anak-anak sekolah. Jadi, nggak ada salahnya kalau kamu mencobanya, bayarannya juga cukup lumayan. Oh iya, kamu juga dapat mengajak teman-teman untuk bergabung. Sebelum bimbingan belajar skala besar terwujud, boleh dong mulai dari door to door dulu?

9. Kalau kamu punya modal yang cukup dan ada koneksi yang bisa dipegang, boleh banget nih mencoba bisnis kafe. Gak harus langsung yang besar, kafe-kafe kecil dulu aja misalnya di sekitar kampus gitu

Anak muda saat ini gemar nongkrong dengan ditemani minuman dan makanan ringan. Terkadang, mereka juga sering membutuhkan tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugasnya. Untuk itu, pilihan berbisnis kafe merupakan pilihan yang tepat.
Kalau kamu memang memiliki modal yang cukup, nggak ada yang melarang untuk membangun kafe yang besar. Tapi, hal tersebut tentu dibutuhkan kepandaian dan ketelitian yang matang agar bisnismu berjalan lancar. Hipwee menyarankan memulai dari kafe yang kecil-kecilan dulu aja. Misalnya nih, kamu membuka kafe di lingkungan mahasiswa. Harga sewa yang relatif murah dan perabotan yang nggak selalu mahal dapat kamu gunakan. Atau lokasi rumahmu yang strategis dan memiliki teras atau halaman kosong, bisa dimanfaatkan nih sebagai lahan kafe.
Menjadi seorang penguasa nggak melulu dimulai langsung dengan yang besar. Kamu dapat memulainya dari usaha kecil-kecilan dulu. Kekuatan relasi dan komunitas itu perlu, jadi jangan sungkan ya untuk membaur. 9 ide usaha telah Hipwee rangkum tadi, semoga membantu dan menginspirasimu ya! 😉

Sumber : 
https://www.hipwee.com/sukses/9-ide-bisnis-yang-bisa-dicoba-untukmu-anak-muda-yang-sedang-merintis-usaha/

 

 

 


 

 


 


 

Etika bisnis dalam budaya barat dan islam 

Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam dan Barat, Etika Profesi
  • Beberapa Aspek Etika Bisnis Islami
Islam itu sendiri merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial. Berikut 5 ketentuan umum etika bisnis dalam islam :
  1. Kesatuan (Tahuhid/Unity)
Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
  1. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk men=mbangun keadialn. Kecelakan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk oran selalu di kurangi.
  1. Kebenaran : kebijakan dan kejujuran
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebijakan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan.
  1. Kehendak Bebas (free will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan sedekah.
  1. Tanggung Jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
  • Teori Ethical Egoism
Ethical Egoism menegaskan bahawa kita tidak harus mengabaikan secara mutlak kepentingan orang lain tetapi kita patut mempertimbangkannya apabila tindakan itu secara langsung akan membawa kebaikan kepada diri sendiri. Egoism mengatakan suatu tindakan dikatakan etis apabila bermanfaat bagi diri sendiri serta mengatakan bahwa kita harus mengejar sendiri atau mengutamakan kepentingan diri kita.
Ethical Egoism adalah berbeda dengan prinsip-prinsip moral seperti sentiasa bersikap jujur, amanah dan bercakap benar.la kerana tindakan tersebut didorong oleh nilai-nilai luhur yang sedia ada dalam diri manakala dalam konteks ethical egoism pula sesuatu tindakan adalah didorong oleh kepentingan peribadi. Misalnya, seseorang individu yang memohon pinjaman akan memaklumkan kepada pegawai bank tentang kesilapan pihak bank bukan atas dasar tanggung jawab tetapi kerana beliau mempunyai kepentingan diri.

  • Teori Relativisme
Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik. Satu budaya memiliki kode moral yang berbeda dengan budaya yang lain. Hal ini menghasilkan suatu sistem relativisme budaya. Dalam relativisme budaya etis tidak ada standar objektif untuk menyebut satu kode sosial yang lebih baik dari yang lain, masyarakat mempunyai kebudayaan memiliki kode etik yang berbeda pula, kode moral kebudayaan tertentu tidak serta merta berguna pada kebudayaan yang lain, tidak ada kebenaran universal dalam etika dan tidak lebih dari arogansi kita untuk menilai perilaku orang lain.Misalnya, Membunuh itu bisa benar dan juga bisa salah tergantung apa tujuan orang melakukan pembunuhan.
  • Konsep Deontology
Deontology Berasal dari bahasa yunani Deon yang berarti kewajiban/ Sesuatu yang harus.  Etika deontology ini lebih menekankan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik menurut teori ini tindakan baik bukan berarti harus mndatangkan kebaikan namun berdasarkan baik pada dirinya sendiri jikalau kita bisa katakana ini adalah mutlak harus dikerjakan tanpa melihat berbagai sudut pandang.  Konsep ini menyiratkan adanya perbedaan kewajiban yang hadir bersamaan. Artinya ada sebuah persoalan yang kadang baik dilihat dari satu sisi, namun juga terlihat buruk dari sudut pandang lain.
Deontology Berasal dari bahasa yunani Deon yang berarti kewajiban/ Sesuatu yang harus.  Etika deontology ini lebih menekankan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik menurut teori ini tindakan baik bukan berarti harus mndatangkan kebaikan namun berdasarkan baik pada dirinya sendiri jikalau kita bisa katakana ini adalah mutlak harus dikerjakan tanpa melihat berbagai sudut pandang.  Konsep ini menyiratkan adanya perbedaan kewajiban yang hadir bersamaan. Artinya ada sebuah persoalan yang kadang baik dilihat dari satu sisi, namun juga terlihat buruk dari sudut pandang lain.
  • Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
  • Kode Etika
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari. Atau secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan / tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang tertulis, yang secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada & ketika dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi berbagai macam tindakan yang secara umum dinilai menyimpang dari kode etik tersebut.
  • Prinsip Etika Profesi
Dalam tuntutan professional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi.Prinsip-prinsip etika profesi adalah :
  1. Prinsip Tanggung Jawab : Yaitu salah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang professional sudah dengan sendirinya berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya. Dalam melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung jawab dan akan melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan dengan standar diatas rata-rata, dengan hasil maksimal serta mutu yang terbaik.
  2. Prinsip Keadilan : Yaitu prinsip yang menuntut orang yang professional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam  kaitannya dengan profesi yang dimilikinya.
  3. Prinsip Otonomi : Yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya hal ini merupakan konsekuensi dari hakekat profesi itu sendiri. Karena hanya mereka yang professional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut.
  4. Prinsip Integritas Moral : Yaitu prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa orang yang professional adalah juga orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi. Oleh karena itu mereka mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain maupun masyarakat luas.
sumber :

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5717647622557340398#editor/target=post;postID=6579188590106187541;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=postname